Aturan Penulisan Angka Romawi
Suatu bilangan ditulis dengan menggabungkan simbol-simbol tersebut. Sebagai contoh, II = 2, 8 = VIII, 35 = XXXV, 68 = LXIII, 512 = DXII, 1235 = MCCXXXV, 3333 = MMMCCCXXXIII
Simbol penulisannya ditulis dari yang paling besar sebelah kiri, lalu yang lebih kecil sebelah kanannya.
Biasanya satu simbol hanya digunakan paling banyak tiga kali, sehingga penulisan bilangannya menjadi lebih singkat. Untuk itu, dapat digunakan metode pengurangan, yaitu dengan menuliskan angka yang lebih kecil terlebih dahulu, lalu angka yang lebih besar. Sebagai contoh, 4 = IV, 9 = IX, 49 = XLIX, 399 = CCCXCIX, 2014 = MMXIV.
Aturan penulisan bilangan yang mengandung pengurangan adalah:
- I dapat ditulis sebelum V atau X untuk menuliskan 4 (IV) atau 9 (IX)
- X dapat ditulis sebelum C atau L untuk menuliskan 40 (XL) atau 90 (XC)
- C dapat ditulis sebelum D atau M untuk menuliskan 400 (CD) atau 900 (CM)
Dengan demikian, penulisan angka romawi yang benar untuk 49 adalah XLIX, bukan IL, karena I tidak dapat ditulis sebelum L. Demikian juga dengan penulisan bilangan 999 adalah CMXCIX, bukan IM atau XMIX, karena I tidak dapat ditulis sebelum M dan X tidak dapat ditulis sebelum M.
Penulisan Angka Romawi untuk Bilangan Besar
Karena simbol angkanya hanya ada sampai ribuan, maka untuk menuliskan bilangan yang lebih besar dapat dibuat dengan menuliskan tanda strip di atas simbol tersebut. Kemudian bisa juga dengan menuliskan tanda mutlak ||.
Sebagai contoh, = 1.000.000, dan || = 500.000
Penggunaan Angka Romawi
Saat ini angka romawi sudah jarang digunakan, karena penulisannya lebih rumit dan lebih panjang dibandingkan dengan menggunakan angka latin. Beberapa kasus yang masih menggunakan angka romawi adalah pada halaman buku sebelum isi, yaitu mulai dari halaman kata pengantar sampai dengan halaman pendahuluan atau halaman daftar isi. Kemudian pada jam dinding atau jam tangan, sebagian masih menggunakan angka romawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar